Apa itu gap year?
Gap year adalah sebuah periode/fase waktu dimana kita mengambil "istirahat" untuk diri kita dari sekolah/bekerja sebelum mengambil keputusan yang lebih besar di fase selanjutnya, seperti bekerja lagi atau kuliah. Biasanya gap year dilakukan oleh anak-anak yang baru saja lulus SMA, tetapi tidak dipungkiri bahwa gap year juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah bekerja. Tetapi, aku akan lebih menyoroti untuk gap year bagi anak-anak SMA. Gap year dijadikan waktu untuk mereka anak SMA yang baru saja lulus untuk kembali menentukan sebenarnya tujuan hidup mereka apa, ke arah mana mereka melangkah sehabis ini, maupun untuk pencarian jati diri secara utuh.

Budaya gap year udah jadi sesuatu yang common/sangat biasa kalo di Barat, mungkin ini sedikit berbeda di Indonesia. Gap year di Indonesia masih diidentikan oleh anak-anak yang gagal buat berkuliah/mendapatkan kampus. Ya, walaupun ada beberapa orang yang sudah mengerti dan paham makna gap year (sebagai contoh, bahkan seorang Maudy Ayunda pun sebelum kuliah dia memutuskan untuk gap year dulu lho!), tetapi kebanyakan masih memandang sebelah gap year. Gak sedikit pula, yang ingin gap year tapi terhalang restu orang tua *ehem* atau takut diomongin tetangga kalo gak kuliah. Sebenernya, ini yang bikin males banget sih, terutama yang diomongin tetangga itu. Bener ya, mulut tetangga tu sadis-sadis.

Sebenarnya perlu atau tidaknya gap year juga kembali ke individu masing-masing. Kalau pun kita udah punya tujuan tersendiri dan sudah berhasil mencapai, ya gap year tidak dibutuhkan. Gap year akan diperlukan bagi teman-teman yang masih ragu sama langkah yang harus diambil untuk naik ke step selanjutnya atau pun yang berinisiatif untuk mengambil waktu sejenak sebelum mengambil keputusan yang lebih besar. 

Kita hidup di lingkungan yang masih memandang sebelah mata terhadap gap year. Oleh karena itu, apabila kita mau melakukannya, udah punya tekad, komunikasi masalah gap year ini harus dilakukan dan diupayakan. Aku yakin, tidak semua orang tua kita menyetujui masalah gap year ini, banyak yang melarangnya karena khawatir kita, sebagai anak, tidak bisa menghandle emosi-emosi, perasaan-perasaan yang hadir dan datang ketika kita melihat teman-teman yang lain sudah mulai beraktivitas. Percayakan orang tua kita ketika akan gap year, ceritakan rencanamu atau hal yang akan kamu lakukan ketika gap year. Komunikasikan dengan baik. 

Tentukan kegiatan selama gap year. Jangan sampai niatnya gap year untuk menggali potensi diri, berujung cuma goler-goler di rumah, merasa putus asa, merasa ketinggalan gara-gara liat temen-temen udah kuliah duluan. Kita harus bisa memaksimalkan waktu gap year untuk explore diri kita sepenuhnya, mencoba berbagai hal baru yang belum pernah kita coba, bahkan belajar sesuatu yang baru. Dengan kita bisa memiliki waktu untuk explore diri kita secara utuh, kita akan menjadi lebih dekat dengan diri kita. Kita lebih bisa mengenali sesuatu yang kita suka bahkan benci. Sesuatu yang dilakukan sepenuh hati maupun sesuatu yang malas untuk dilakukan. 

Jangan sampai juga, kita melakukan gap year hanya karena ikut-ikut temen. Ujungnya, kita bakalan gak dapet esensi dari gap year itu sendiri. Jangan sampai kita malah menyia-nyiakan waktu, sehingga nanti pada akhirnya di tahun berikutnya di masa-masa applying college, masih pusing, masih gak ngerti maunya tu apa. Ya, itu pertanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan gap year kita, kita tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. 

Aku adalah orang yang sebenernya pengen gap year tapi terhalang restu orang tua. Yaudah, aku menjalani kuliah full selama 1 tahun tetapi dibarengin belajar untuk SBMPTN di tahun selanjutnya. Berat memang, tapi proses-proses itu mendewasakanku. Aku sangat merasakan hasil dari proses-proses yang berat itu, walaupun nyatanya di tahun selanjutnya aku gagal, tetapi aku banyak belajar dari situ. 

Jadi, apapun pilihan kita. Mau itu gap year atau kuliah tapi sambil belajar buat tahun depan, itu kembali lagi kepada diri kita. Kita bisa kok melihat kemampuan kita, apakah mampu gap year? Apakah sanggup dan kuat gap year? Atau apakah mampu kuliah tapi disambi belajar? Kuat gak ya? 
Pertanyaan-pertanyaan itu akan ada jawabannya di diri kita lagi. Diri kita lah yang benar-benar mengerti. Kenali semua perasaan-perasaannya dan tentukan keputusannya sendiri! 

credit pict: pinterest