Kalau kamu disuruh bikin list benefit berkuliah, kira-kira mau nulis apa aja?

Semua orang tahu dengan berkuliah, kita bisa mendalami ilmu lebih "dalam" dan mengetahui cakupan ilmu lebih luas. Tapi, ada satu hal yang aku rasa sangat bermanfaat saat mulai duduk di bangku universitas ini. Tidak lain tidak bukan adalah memahami ragam manusia. 

Sebagai anak yang hidup di kota kecil, bisa dibilang lingkaran pergaulanku sangat sempit. Faktor lain yang mendukung adalah banyak siswa yang satu SMP denganku melanjutkan di SMA yang sama juga. Ujungnya ya muter disitu-situ aja. Aku juga bukan anak gaul yang sering main sama banyak orang, jadi ya temanku itu-itu aja. Hingga akhirnya, aku harus menghadapi realita berkuliah di tempat yang sama sekali aku tidak punya teman yang berasal dari SMA yang sama denganku. Jadi, mulai dari proses pendaftaran ulang-ospek-pengerjaan tugas ospek-adaptasi lingkungan baru, semuanya dilakukan seorang diri. Mungkin, bagi beberapa orang hal ini cukup biasa yah, tapi bagiku yang dari SMP-SMA punya "lingkaran" aman atau at least orang yang dikenal, untuk melakukan adaptasi lingkungan baru ini sangat membuatku lelah. 

Selama kuliah, pertanyaan dan keluhanku gak jauh-jauh dari,

"anjir, ada ya orang kayak gitu?"
"heh, kok bisa sih dia perilakunya gitu?"
"speechless deh, orangnya ilang lagi, kemana ini woi, tugas kelompoknya belum disentuh"
"oh here we go again menghadapi manusia manusia"
"anjir, memang manusia tu macem-macem"

Aku menyadari bahwa saat awal berkuliah hingga fase pertengahan, aku seringkali mengeluh terkait ragam manusia ini. Bahkan, kalau lagi capek, hal ini masih sering terpikirkan hingga sekarang,

"Kok bisa ya manusia seberagam ini?"

Rasanya lucu juga ya kalau aku mengeluh kenapa manusia beragam padahal dari mata kuliah yang aku pelajari aja membawa prinsip human differences. 

Kuliah sangat membuka otakku yang bisa dibilang cukup sempit ini dalam melihat ragam manusia.  Aku jadi makin menyadari kalau orang lain juga bukan sesuatu yang bisa aku kontrol. 
Sebenarnya udah tau konsep itu sejak lama, tapi rasanya kalau dulu, entah mengapa lebih gampang "klop", mungkin juga karena udah terbiasa bersama dalam lingkungan yang sama. Bisa dibilang selama 6 tahun (SMP-SMA), aku tumbuh di lingkungan yang hampir sama dengan orang-orang yang sama juga. 

Sedangkan sekarang? Jeng jeng jeng!
Kita semua membawa latar belakang dan pengaruh lingkungan masing-masing. Aku membawa hasil belajar dari lingkunganku selama 6 tahun terakhir, begitu pula teman-temanku. 
Rasanya juga makin seru karena pemaknaan terhadap hal yang aku pelajari di kuliah ini benar-benar sesuatu yang bisa dirasakan. Kalau disuruh bikin gratitude list, ketemu macem-macem orang bakal aku masukin juga jadi salah satu hihihihi it's so fun but also challenging!

Perkara teman kelompok yang gamau aktif dan sering bikin gedeg atau permasalahan organisasi yang bikin kepala cenut-cenut. Dalam menghadapi itu semua, kita menghadapi manusia yang berbeda-beda, kan?

Aku rasa perkara menghadapi ragam manusia ini memang sesuatu hal yang perlu dilatih. Alangkah baiknya, dengan kita semakin mampu memahami manusia-manusia lain, kita juga semakin bisa berperilaku baik, bukan lagi memanfaatkan ataupun amit-amit mencelakakan yang lain. Gimana cara ngasah diri buat gak impulsif ngatur orang lain, menghargai semua pendapat-pikiran orang lain, mencoba mengomunikasikan secara asertif, inisiatif, dan banyak hal lagi! 

Mungkin untuk berkenalan dengan orang lain dan memahami ragam manusia ini, bagi beberapa orang merupakan hal yang melelahkan (me too). It's too tiredd whenever i must talk to people. Tapi menurutku juga bukan perkara besar sih, jadinya kita tetap bisa berlatih secara perlahan. Semoga.

Ah, senangnya merasakan petualangan memahami ragam manusia ini! 
Semoga kita bisa memaknai perjalanan kali ini ya!