After long time, here i'm back!
Aku memutuskan untuk menceritakannya semua disini.
Cerita sejak awal.
Ya mungkin sebaiknya tidak usah dibagi, but here im writing to express my all emotions this amazing 2 years.
If you don't want to read this, just stop in here. once again, just stop. thankyou.
This is my up and downhill story.
Start from ,
Agustus-Desember 2017 : i was "last year" student on senior high school. Udah tahun terakhir, dimana harus melengserkan semua kewajiban di organisasi. Aku sudah paham kemana arah dan tujuanku kuliah. When everybody confused with their destination. Aku sudah menetapkannya. Psikologi UGM wannabe. Kehidupan kelas 12 pun dimulai. Setelah lengser, selalu bolak balik neutron-smansa. Ya banyakan main juga sih. Ya habis pusing sama pelajaran, but ini gaboleh dicontoh karena tidak rajin belajar wkwkwk, karena apa? Jualan. I did my hobby, selling cute socks to my fwenddss. Sesenang itu sampai lupa waktu belajar.
Tetapi nyatanya, hasil UTS tidak terlalu buruk. Aku masuk ke grade II. Sampai UAS pun tiba, hasilnya juga tidak terlalu buruk. Aku masih stay di "rankingku". Pada saat itu berpikir, "oh ini rasanya ketika memutuskan sesuatu di awal dan berhasil melewatinya", fyi dari awal masuk SMA emang selalu pengen masuk IPS dan ya i did it.
Januari 2018 : Yey, new year new hope! Aku semakin dekat dengan mimpiku. Aku harus semakin rajin belajar untuk meraih mimpi, seharusnya. Tapi tidak. Masih menjadi malas. Syndrom malas kemana-mana. Jualan masih jalan dan itu benar-benar jadi refreshment aku tapi akibatnya sampai lupa waktu. Januari ini pengumuman kuota SNMPTN rilis. 50% hasilnya. Mulai pengisian PDSS.
Februari 2018 : Jualan masih jalan. Sampe bener-bener lupa waktu, masuk bimbel ga memperhatikan tapi duduk dibelakang ngepack jualan sama brian. haduh. Kok ga sehat banget ya, kok gamau belajar. Pengumuman kuota 50%. Alhamdulilah, aku lolos. Aku semakin yakin aku semakin dekat dengan mimpiku. Yakin iya tapi tanpa realisasi rajin belajar.
Maret 2018 : Ujian sekolah, hari-hari hectic dipenuhi ujian. Otak rasanya pengen meledak terus. Tapi, jualan tetep jalan karena itu satu-satunya refreshment buat aku tetapi pertengahan Maret, memutuskan untuk break jualan, baru sadar kalo udah mepet tapi belum apa-apa. Semakin dekat dengan seleksi ujian masuk universitas tapi tetep aja gak sadar-sadar. Fyi, buat teman-teman kelas 12 yang baca, sudah seharusnya kalian dari awal masuk kelas 12 langsung cicil rajin belajar. Kalo misal belum dapat materinya, yaudah sejak awal kelas 12 cicil belajar TPA.
April 2018 : Ujian Nasional! Aku ambil UN ekonomi. Awalnya mau geografi tapi temen kelas gaada yang minat sama sekali but yaudahlah ya ambil ekonomi aja deh. Hari terakhir UN 12 April, dan 13 April langsung mulai bimbel untuk persiapan SBMPTN. Sekitar 3/4 hari setelah 13 April, pengumuman SNMPTN tiba. TIDAK LOLOS PSIKOLOGI UGM. But ya im ok karena saat itu selain sadar diri juga udah memang dari awal gak berharap dan lebih fokus ke SBMPTN tapi nyatanya juga enggak karena di April ini aku masih males-malesan.
Mei 2018 : 8 Mei SBMPTN dilaksanakan. Just do Just do. Setelah kelar SBMPTN langsung cus jualan lagi karena ya i need refreshment after all this storms wkwkwk.
Juli 2018 : Pengumuman SBMPTN. TIDAK LOLOS PSIKOLOGI UGM, again. Tetapi, aku lolos di pilihan ke-3 ku yang itu sama sekali bukan pilihanku melainkan pilihan orang tuaku. Karena masih penasaran, pada bulan ini pula aku mengikuti Ujian Mandiri UGM. Hasil? TIDAK LOLOS PSIKOLOGI UGM. Thanks. Bye my dream campus. Aku gagal masuk kampus impian sejak SMP kelas 8. Aku gagal. Sempat izin kepada orang tua untuk memutuskan gap year but NO. Sama sekali tidak direstui, yaudah mulai sadar diri gamau mbangkang orang tua lagi, yasudah dijalanin dulu aja.
September 2018 : Izin orang tua untuk bimbel lagi. Ayah setuju. My mom? Mungkin belum sepenuhnya, aku tau itu. Ayah langsung semangat daftarin aku ke bimbel. Ya, aku tetap berkuliah dan aku bimbel. Melakukan 2 pekerjaan sekaligus. Let's see.
Oktober 2018 : Kelas pertama di bimbel dibuka dan kehidupan perbimbelan pun dimulai. Seminggu ada 4 pertemuan dan aku cuma bisa dateng 2 pertemuan karena sisanya bentrok dengan jadwal kuliah. Minta surat rekomendasi juga biar bisa bimbel di Magelang biar pas aku pulang bisa bimbel. And i got it. Aku dapet surat rekomendasi itu. Mulai list kekurangan yang aku lakukan setahun yang lalu dan memperbaiki semuanya.
November 2018 : Ibu mulai membuka hati pada keinginanku, Ibu pelan-pelan merestui keinginanku untuk mengejar UGM kembali. Bulan ini mulai sering ikut tryout SBMPTN bareng brian, we're surviving this "storms" together. Capek? Tentu. Tapi, jadi semakin lebih kuat.
Desember 2018 : Holiday! Mengisi holiday dengan belajar di bimbel, ikut tambahan sana-sini. Belajar full sampe bulan Januari. Hasil IP 1 semester tidak buruk. Aku semakin yakin bahwa aku bisa membagi waktu ini semua.
Januari 2019 : New year!!! Aku semakin dekat dengan mimpiku. Aku semakin yakin bahwa aku mampu. Ayah bilang ada temannya yang merupakan dosen UGM dan punya bimbel. Katanya, aku boleh ikut kelasnya. Sebenarnya awalnya tidak menerima karena ya aku udah bimbel, tp ayah menyuruhku jadi yasudah mari ikuti. Jadi, aku kuliah dan aku belajar di 2 bimbel sekaligus.
Februari-Maret 2019 : Tiap malem belajar SBM. Mulai sering skip kuliah untuk kejar materi SBMPTN. Apabila dalam sehari hanya ada 1 kelas di sore hari, aku dari pagi sampe sore sebelum kelas kuliah nangkring di bimbel maupun nangkring di perpustakaan UGM untuk belajar SBMPTN. Weekend tryout. And i make my own progress. Proses belajarku bisa dibilang cukup baik. Ibadah juga cukup lancar. Pada bulan Maret, pendaftaran dibuka dan aku memilih tanggal 28 April sama sekitaran awal Mei. Oiya di bulan ini aku ada UTS di kampus, jadi ya HADEEEEH.
April 2019 : Dari Februari, Maret, April bener-bener padet, capek. Tiap hari bangun jam 1 belajar terus sampe subuh, habis itu tidur jam 9 caw berangkat kuliah. Masa-masa sering banget skip kuliah, bahkan ada masa dimana aku cuma kuliah 1 hari di hari Senin trus sisanya dari hari Selasa-Senin depan aku di Magelang ndekem belajar. Trus tanggal 28 April langsung deh UTBK dan hasilnya keluar 10 hari kemudian.
Mei 2019 : Langsung deh keluar hasilnya dan tidak terlalu buruk. Puas ada tapi harus nge-push nilai karena dikit lagi. UTBK kedua di bulan Mei ini adalah h-2 UAS di kampus. Pfftt tiba-tiba banyak banget tugas mendadak yang harus untuk UAS. Yaudah waktu UTBK kedua benar-benar lumayan hopeless dan yap. beneran. Hasilnya terjun sangat bebas. sangat bebas.
Juni-Juli 2019 : Pendaftaran SBMPTN dimulai. Daftar mandiri UGM juga. 4 Juli pengumuman SBM pun terbit. SELAMAT PSIKOLOGI, tapi bukan GADJAH MADA. Yang tak pikir cuma 1, Ya Allah, apa lagi sih? Ya Allah kenapa? Kurang apa? Malem habis pengumuman cuma nangis di kamar sambil dengerin radio dan radionya muter Rehat-Kunto Aji. Sampai ada di pengumuman mandiri UGM pun aku masih aja gak lolos, bye ugm, bye kepengenanku yang bisa di wisuda sarjana di grha sabha. Sampe sekarang pun kalo suruh nge deskripsiin rasa sakitnya gabisa aku, gaada yang bisa deskripsiin. Gaada.
Agustus-September 2019 : mulai di tempat baru. Cuma 1 kata; ga betah. putus asa. pengen meninggal aja. gak betah, semuanya menyebalkan. sebenernya ini ngapain apa yang disembunyiin. kecewa sama hidup. Akhirnya memberanikan diri ke psikolog untuk membenarkan semuanya yang udah rusak ini.
Oktober 2019 : Masih gak betah dengan ketidakadilan ini tetapi mencoba membuka diri dengan ikut volunteer di luar dan alhamdulilah dari 2 volunteer yang ku apply salah satunya lolos. Masih gak betah dan belum bisa sebahagia itu.
November 2019 : struggling, survive,unmotivated buat kuliah, belum sepenuhnya bahagia tetapi sudah pelan-pelan membuka diri, membuka hati, membuka mata. Tentunya lelah ya.
Desember 2019 : let's see, bagaimana tahun ini ditutup. Aku cuma ga nyangka masih bisa hidup sampe kali ini. Worst year maybe but i got banyak banget pelajaran hidup yang mungkin aja di kuliahan, di organisasi ga bakal aku dapetin.
Banyak hal yang belum bisa terjelaskan. Mungkin bentar lagi akan ada penjelasan.
Mungkin iya pintu tertutup satu, tetapi mungkin aku saja yang tak mengerti bahwa sebenarnya sudah ada pintu lain yang terbuka. Mungkin belum liat dan belum mengerti saja. Aku berharap, segera tau.
Mungkin aku gagal tahun ini, tapi aku gatau tahun depan.
Yuk kita tarik 5 tahun ke belakang dari 2015. 2015-2017 was amazing 3 years, 3 years of happiness, aku benar-benar ada di puncak kebahagiaanku. And 2018-2020 berubah 180 derajat.
Dari SD-SMA terbiasa di lingkungan yang kompetitif terkadang bikin aku lupa diri. Bikin aku lupa sama kemampuan diri sendiri. Tapi, aku jadi berani buat bermimpi. Terbiasa gak pernah jadi yang terbaik, aku jadi mencintai kegagalan, walaupun kadang masih takut buat gagal.
Tapi ternyata, aku menyayangi proses kegagalan ini. Aku menikmati ketika nangis liat temen satu geng pada keterima UGM, UI, STAN, sedangkan aku enggak Aku menikmati ketika aku nangis sambil ngerekap data temen-temen angkatan, UI lah UGM lah. Aku menikmati ketika aku nangis sambil liat temen-temen seperjuangan "gap year" ku pada tembus UGM, UI, sedangkan aku enggak.
Ya walaupun aku pun belum sepenuhnya tau usaha teman-temanku, yg mungkin lebih berat daripada aku, tapi aku masih aja belom bisa paham, sad. Aku cuma sedih aja sebenernya hidupku tu kenapa sih.
Sadar ga sadar, aku telah melewati proses yang berat untuk diriku sendiri. Berat? Iya, karena gak lolos di UGM adalah hal besar untukku, bukan untuk kamu.
Tapi, jadi mikir lho, mungkin kalau tidak dihadapkan pada 2 "amazing" years ini aku bakal jadi manusia yang sesombong apa ya?
Buat yang masih struggle untuk "ketidakpastian", siapkan hatimu untuk sesuatu yang tidak kamu duga. Entah positif atau negatif. Tetapi, harus sambil berusaha ya. Just don't stop. Memang seolah kamu dilarang lelah untuk berusaha, sebenarnya bukan dilarang lelah, tapi dilarang berhenti. Istirahat boleh tapi tidak berhenti. Baby step, pelan-pelan.
Pelan-pelan memang nanti kita akan dibukakan mata bahwa ya hidup ini bukan melulu berputar tentang diri kita, jadi ya terkadang engga semestinya semua keinginan kita bisa tercapai.
Satu pintu tutup, pintu lain terbuka. Just believe, tapi ya aku juga masih struggling, yuk struggling bareng-bareng dan masih mencari pintu yang terbuka buat aku. Yuk cari pintunya, jangan nunggu pintunya ada di depan kita.
Yang belum paham sama saat ini, gapapa. Sambil jalan ya tapi, nanti kan lama-lama paham. Gausah dicari paham-pahamnya dimana, tapi dinikmati prosesnya. Nanti akan ada satu titik dimana kamu berkata . . . .
"jadi ini to yang disimpen selama ini" -ya karena terkadang sesuatu ga harus ada jawabannya sekarang.
Gausah lelah liat teman-teman udah "sukses" duluan di depan kita. Hidup emang kadang berasa kompetisi, tapi nyatanya engga. Hidup sama sekali bukan kompetisi. Everyone has their time, has their own line. Udah ada waktunya, udah ada garisnya. Kerjain sekarang apa yang kamu mau kerjain, do what you love but don't forget love what you do. Karena, biasanya yang love what you do sering dilupain.
Makasih ya udah kuat ya. Aku maupun kamu. Terima kasih untuk kekuatan yang dikerahkan selama ini. Ada yang kurang? Yaudah, di evaluasi tanpa harus menyalahkan diri. Diri kamu udah berjuang keras, gak gitu caranya kalo evaluasi sambil menyalahkan diri, nanti sakit. Di puk-puk ya dirinya, di sayang di peluk. Berterima kasihlah banyak-banyak karena diri kamu gapernah lelah buat berusaha.
"At least, we survived another day. Terima kasih sudah mau berusaha"
0 Komentar