Berjanji kemarin malam udah bisa nge-up ini tapi berakhir baru pagi ini. TMI, tiba-tiba tadi malem format laporan praktikumku salah terus ngulang deh, pake acara ngalong pula sampai 02.30, hm okay tidak penting.
Pagi ini hujan, gloomy~ Ni bahkan kayaknya hujannya dari sejak aku ngalong 02.30 tu udah hujan. Hujan gini rasanya lebih enak buat mikir hal-hal yang selama ini sering diabaikan yah? Pikiran tuh rasanya lebih terbuka dan aware~ Wadaw
Aku bersyukur ketika aku masih memiliki pilihan. Ini mungkin klise tapi aku menyadari bahwa hal ini sering terabaikan. Aku masih punya kesempatan untuk memilih ya atau tidak, untuk memilih menerima atau menolak. Mungkin terlihat simpel, tapi aku bersyukur masih bisa mengatur kemana arahku berjalan. Harusnya sih dengan aku menyadari ini bisa memaksimalkan hal yang sedang aku pilih untuk dikerjakan. Bukan malah menyia-nyiakan. Rasanya kalo lagi nulis kayak gini beneran ikutan ketampar kalau ternyata aku masih sering menyia-nyiakan kesempatan "pilihanku" itu. Hadeh, mau sampai kapan kayak gini cha?
Aku bersyukur ketika aku masih punya orang tua yang paham bagaimana rutinitasku. Terkadang membangunkan tidur kalo udah mepet jam kuliah. Paham bahwa aku harus memiliki personal space. I think thats called privilige? Orang tua yang membebaskanku untuk memilih apa hal yang ingin aku kerjakan. Walaupun hubunganku dengan orang tua cenderung jauh, tapi aku bersyukur mereka memberikanku personal space.
Aku bersyukur ketika aku memiliki beberapa orang yang masih mau mendengar cerita gak jelasku. Sebatas cerita tiba-tiba sebel karena voucher gratis ongkir gak ke-apply waktu beli barang di oren, cerita ngeluh duit habis kebanyakan buat beli album bts. Punya temen yang mau dengerin cerita-cerita sepele bikin aku ngerasa sadar kalau aku gak sendiri. Walaupun pada akhirnya, kita tahu, kita semua akan sendiri, tetapi at least aku punya teman yang sama-sama sedang meraih tujuannya. omg kenapa jadi cringe?!?!
Kalo mau nulis lagi kayaknya masih banyak deh. Kayak gini tu berasa beneran dieval sama diri sendiri yah wkwkwkwk. Aku makin menyadari kalau aku masih banyak kurang bersyukurnya. I mean ini bukan bermaksud nge-toxic yah. Cuma, sekarang aku makin menyadari kalo sebenarnya hidup ini tu banyak kok yang bisa disyukuri. Mungkin sampai saat ini aku gabisa bersyukur juga karena belum tau caranya bersyukur. Aku hanya sebatas tau sebagai manusia sebisa mungkin bersyukur but, aku gatau caranya.
Its a bitter truth, tapi aku menyadari bahwa aku belum bisa bersyukur.
0 Komentar